Pesawat Komersil Yang Jatuh Ditembak
- Dalam sejarah penerbangan komersial, Malaysia Airlines nomor
penerbangan MH17 bukan pesawat pertama yang ditembak jatuh. Sebelumnya,
beberapa pesawat mengalami nasib sama. Pejabat Ukraina menyalahkan
pemberontak separatis pelakunya, menduga mereka salahduga pesawat itu
adalah milik Ukraina. Kubu pemberontah menyanggahnya. Jika benar pesawat
-- dilaporkan membawa 295 orang dan terbang pada 33.000 kaki -ditembak
jatuh, maka insiden ini akan menandai insiden paling mematikan yang
pernah terjadi dalam beberapa dekade ini. Berikut pesawat pesawat komersil yang di duga ditembak hingga jatuh
Malaysia Airlines nomor penerbangan MH-17 Tahun 2014
PESAWAT komersial Malaysia Airlines jenis Boeing 777
ditembak jatuh di timur Ukraina, tepatnya dekat perbatasan dengan
Rusia, kemarin. Sebanyak 295 penumpang, termasuk 15 awak pesawat, diduga
tewas. Pesawat dengan nomor penerbangan MH-17 bertolak dari Amsterdam,
Belanda, menuju Kuala Lumpur, Malaysia, pukul 12.14 waktu setempat atau
07.14 WIB. Presiden Uk raina Petro Poroshenko, seperti dilansir kantor
berita Reuters juga menduga pesawat tersebut ditembak.
Sementara itu, menurut kan tor berita Rusia, Interfak, salah seorang anggota kelompok separatis pro-Rusia, Anton Gerashchenko, menegaskan pesawat Malaysia Airlines jatuh setelah dihantam rudal antipesawat terbang. Namun, belum jelas siapa yang melepaskan rudal tersebut. Interfak juga menyebutkan, pesawat jatuh 50 km sebelum memasuki wilayah udara Rusia. “Pesawat jatuh, lalu terbakar di wilayah Ukraina,“ ujar sumber yang tidak disebutkan manya.
Masih menurut sumber tersebut, pesawat nahas itu diduga jatuh di wilayah aksi militer, tempat pasukan pemerintah Ukraina sedang memerangi para separatis pro-Rusia. Sumber lain yang dikutip Interfak menyebutkan, pesawat menghilang dari radar pada ketinggian 10.000 meter dan terjatuh di dekat Kota Shakhtyorsk. Sebelumnya pesawat turun hingga ketinggian 50 km (20 mil) dengan cepat dan memasuki wilayah udara Rusia. “Pesawat turun, lalu ditemukan terbakar di wilayah Ukraina,“ ujar sumber itu.
Juru bicara Malaysia Airli nes membenarkan terjadi nya insiden yang menimpa pesawat perusahaan itu dan akan menge luarkan pernyataan resmi dalam waktu singkat. Tim penolong sudah diturunkan menuju lokasi jatuhnya pesawat.
Sementara itu, menurut kan tor berita Rusia, Interfak, salah seorang anggota kelompok separatis pro-Rusia, Anton Gerashchenko, menegaskan pesawat Malaysia Airlines jatuh setelah dihantam rudal antipesawat terbang. Namun, belum jelas siapa yang melepaskan rudal tersebut. Interfak juga menyebutkan, pesawat jatuh 50 km sebelum memasuki wilayah udara Rusia. “Pesawat jatuh, lalu terbakar di wilayah Ukraina,“ ujar sumber yang tidak disebutkan manya.
Masih menurut sumber tersebut, pesawat nahas itu diduga jatuh di wilayah aksi militer, tempat pasukan pemerintah Ukraina sedang memerangi para separatis pro-Rusia. Sumber lain yang dikutip Interfak menyebutkan, pesawat menghilang dari radar pada ketinggian 10.000 meter dan terjatuh di dekat Kota Shakhtyorsk. Sebelumnya pesawat turun hingga ketinggian 50 km (20 mil) dengan cepat dan memasuki wilayah udara Rusia. “Pesawat turun, lalu ditemukan terbakar di wilayah Ukraina,“ ujar sumber itu.
Juru bicara Malaysia Airli nes membenarkan terjadi nya insiden yang menimpa pesawat perusahaan itu dan akan menge luarkan pernyataan resmi dalam waktu singkat. Tim penolong sudah diturunkan menuju lokasi jatuhnya pesawat.
Siberia Airlines nomor penerbangan 1812 Tahun 2001
Pesawat itu terbang di sekitar 35 ribu kaki di atas Laut Hitam, dalam perjalanan ke Rusia dari Israel, ketika dihantam rudal Ukraina. Penyidik ​​kemudian menyimpulkan bahwa pasukan pertahanan udara Ukraina telah menembakkan dua rudal selama latihan militer besar-besaran: satu mencapai target, yang lain melenceng 150 mil menghantam Siberia Airlines. Seluruh penumpang berjumlah 78 orang tewas.
Trans World Atlantic nomor penerbangan 800 Tahun 1996
Pada 17 Juli 1996, pesawat komersial Amerika Serikat (AS) ini jatuh dan
menewaskan seluruh 230 orang di dalamnya. Benarkah karena tembakan
rudal? Mantan penyelidik AS ingin membuka kembali kasus penyelidikan
jatuhnya pesawat Trans World Atlantic (TWA) dengan nomor penerbangan
800. Pesawat ini hendak terbang dari Paris menuju New York.
Penyelidik kecelakaan untuk Air Line Pilots Association, Jim Speer menyatakan, ada barang bukti baru yang menunjukkan teori yang selama ini dianggap kontroversial. Yakni pesawat itu jatuh ditembak rudal. “Kami belum tahu siapa yang menembakkan rudal itu,” ujar Speer, mewakili asosiasi yang masih mencari bukti-bukti baru untuk penyelidikan kecelakaan tersebut.
Banyak pihak yang tak puas dengan kesimpulan hasil penyelidikan KNKT AS (NTSB) yang menyatakan kecelakaan itu terjadi karena ledakan tangki bahan bakar pesawat. Ledakan dipicu hubungan arus pendek di sistem kabel. TWA yang sempat menjadi penguasa dirgantara Amerika, jatuh beberapa menit setelah lepas landas. Maskapai yang mengudara sejak 1925 itu sejak 2001 merger dengan Maskapai American Airlines.
Penyelidik kecelakaan untuk Air Line Pilots Association, Jim Speer menyatakan, ada barang bukti baru yang menunjukkan teori yang selama ini dianggap kontroversial. Yakni pesawat itu jatuh ditembak rudal. “Kami belum tahu siapa yang menembakkan rudal itu,” ujar Speer, mewakili asosiasi yang masih mencari bukti-bukti baru untuk penyelidikan kecelakaan tersebut.
Banyak pihak yang tak puas dengan kesimpulan hasil penyelidikan KNKT AS (NTSB) yang menyatakan kecelakaan itu terjadi karena ledakan tangki bahan bakar pesawat. Ledakan dipicu hubungan arus pendek di sistem kabel. TWA yang sempat menjadi penguasa dirgantara Amerika, jatuh beberapa menit setelah lepas landas. Maskapai yang mengudara sejak 1925 itu sejak 2001 merger dengan Maskapai American Airlines.
Iran Air nomor penerbangan 655 Tahun 1988
Sebuah pesawat komersil asal Iran menjadi korban penembakan rudal AS. Militer AS mengira Airbus A300B-203 itu adalah pesawat jet tempur Iran yang mendekat kapal perang mereka, sehingga harus ditembak jatuh di Teluk Persia. Menurut The History Channel, insiden itu menewaskan semua 290 penumpang dan awak pesawat maskapai Iran Air. Penembakan itu terjadi saat Iran dan Irak akan mengakhiri perang selama delapan tahun.
Rudal itu ditembakkan dari kapal perang AS, USS Vincennes, yang tengah beroperasi di Teluk Persia. Pejabat AS beralasan bahwa pesawat itu terbang berada di luar jalur penerbangan komersil. Selain itu, menurut klaim dari AS, pesawat tersebut terbang hanya di ketinggian 7.800 kaki dan mendekat ke USS Vincennes sehingga dianggap sebagai ancaman yang harus ditembak. Belakangan, AS akhirnya menyadari bahwa benda terbang itu adalah pesawat sipil dan sebenarnya terbang di ketinggian 12.000 kaki serta tidak dalam keadaan menukik.
Angkatan Laut AS beralasan insiden itu terjadi karena para awak kapal perang itu sedang mengalami tekanan jiwa saat baru pertama kali bertugas di medan perang. Pada 1996, AS bersedia membayar kompensasi sebesar US$62 juta kepada keluarga para korban salah tembak itu. Namun, Iran sudah terlanjur marah. Mereka menilai penembakan itu sebagai "pembunuhan barbar." Pesawat saat itu sedang melayani rute dari Bandar Abbas (Iran) menuju Dubai (Uni Emirat Arab)
Korean Air Lines nomor penerbangan 007 Tahun 1983
Sebuah interceptor Soviet menembak jatuh Boeing 747 dalam perjalanan dari New York ke Seoul dengan 269 orang di atasnya, termasuk Perwakilan AS Lawrence McDonald. Pejabat Soviet percaya bahwa pesawat, yang telah menyeberang ke wilayah udara Soviet, sedang dalam misi pengintaian. Semua orang di atas pesawat tewas.
Korean Air Lines nomor penerbangan 902 Tahun 1978
Peralatan navigasi pada penerbangan dari Paris menuju Seoul mengalami malfungsi, yang menyebabkan pilot memutuskan terbang ke wilayah udara Soviet di atas Lingkaran Kutub Utara. Pasukan Soviet yang menduga pesawat ini tengah melakukan misi pengintaian itu menembaki Boeing 707, memaksanya untuk melakukan pendaratan darurat di dekat perbatasan Finlandia. Dua orang tewas dalam insiden ini. Uni Soviet kemudian menuntut ganti rugi pada pemerintah Korea Selatan senilai US$ 100 ribu sebagai biaya operasi penyelamatan, tapi tagihan itu tak pernah dibayar.
Libyan Airlines nomor penerbangan 114 Tahun 1973
Pesawat jenis Boeing 727 dari Kairo ini tampaknya bingung oleh cuaca buruk dan menyeberang ke wilayah udara Sinai yang dinyatakan sebagai zona perang. Di tengah laporan rencana teroris untuk menggunakan pesawat sipil untuk menyerang Israel, negara itu mencegatnya. Jet tempur mengeluarkan sinyal peringatan sebelum kemudian menembak jatuh pesawat, menewaskan hampir seluruh penumpangnya berjumlah sekitar 115 orang.
El Al nomor penerbangan 402 Tahun 1955
Saat terbang di antara Wina dan Istanbul dalam perjalanan ke Israel, pesawat tersesat ke wilayah udara Bulgaria, negara Blok Timur. Perintah tembak jatuh dikeluarkan dan insiden Lockheed Constellation ini menewaskan 58 penumpang dan awak Bulgaria kemudian mengeluarkan permintaan maaf resmi, mengatakan pilot telah "terlalu terburu-buru."
Pesawat jenis Boeing 727 dari Kairo ini tampaknya bingung oleh cuaca buruk dan menyeberang ke wilayah udara Sinai yang dinyatakan sebagai zona perang. Di tengah laporan rencana teroris untuk menggunakan pesawat sipil untuk menyerang Israel, negara itu mencegatnya. Jet tempur mengeluarkan sinyal peringatan sebelum kemudian menembak jatuh pesawat, menewaskan hampir seluruh penumpangnya berjumlah sekitar 115 orang.
El Al nomor penerbangan 402 Tahun 1955
Saat terbang di antara Wina dan Istanbul dalam perjalanan ke Israel, pesawat tersesat ke wilayah udara Bulgaria, negara Blok Timur. Perintah tembak jatuh dikeluarkan dan insiden Lockheed Constellation ini menewaskan 58 penumpang dan awak Bulgaria kemudian mengeluarkan permintaan maaf resmi, mengatakan pilot telah "terlalu terburu-buru."
Baca juga Manusia Yang Tidak Mengenal Rasa Sakit
No comments:
Post a Comment